Banyak perusahaan besar di Indonesia yang bangkrut, hal itu biasanya disebabkan karena hal yang sepele. Persaingan yang sangat ketat menjadi syarat dalam dunia bisnis, siapa yang tidak beradaptasi dengan perubahan maka akan tersingkir.
Di tahun 1980 Financial Executives Institute melakukan sebuah penelitian ke 290 perusahaan yang hampir bangkrut dan mengasumsikan bahwa penyebab masalah yang mereka alami adalah laporan atau cashflow statement mereka yang disebut operating cashflow. Dan ditahun 1984 hasil penelitian ini ditulis oleh Cornelius J. Casey dalam artikelnya. Ternyata yang menarik adalah ketika diteliti antara perusahaan yang bangkrut dan yang tidak bangkrut, operating cashflownya tidak terlalu banyak berbeda lalu apa yang membuat perusahaan-perusahaan ini dikatakan sehat atau sakit?
BACA JUGA :3 GRAND STRATEGY BISNIS YANG POWERFUL
Ada 6 kondisi atau 6 komponen yang membuat perusahaan sakit menjadi benar-benar bangkrut, yaitu :
1. Tidak Mampu Membayar Bunga Bank
Banyak perusahaan yang didirikan oleh seseorang yang mana modalnya diperoleh dari pinjaman Bank. Meskipun awalnya bisa berjalan tapi perlu diperhatikan bahwa hutang juga mampu membuat bisnis anda jatuh. Dengan adanya hutang ke Bank, artinya anda memiliki suatu kewajiban untuk membayarkan. Jika anda tidak mampu membayarkan maka bunga pokok dan dendanya juga akan anda tanggung. Membayar bunga bank saja tidak mampu, apalagi bayar dendanya. Mampukah anda membayar hutang bank? Berhutang pada bank membuat cashflow perusahaan menjadi tidak sehat.
Ini adalah komponen pertama yang membuat bisnis anda bangkrut, sadarilah bahwa kalau anda tidak bisa membayar hutang maka dampaknya akan sangat-sangat merugikan mulai dari malu, hidup tidak tenang sampai menghancurkan kredibilias anda karena terblacklist di Bank Indonesia (BI).

2. Memiliki Slow Moving Stock
Untuk mengatasi bisnis yang sakit seperti ini maka sebaiknya anda menganalisa 3 inventori yang ada yaitu fast moving stock atau barang-barang yang cepat perputarannnya, slow moving atau barang yang lama terjualnya biasanya bisa terjual dibawah 1 tahun dan dead stock.
Kondisi kedua yang menjadikan perusahaan menjadi bangkrut ketika memiliki slow moving stock terlalu banyak, artinya perusahaan anda menumpuk barang sebenarnya bisa dijual tapi jarang ada pembelinya contohnya disaat bukan musim anak sekolah maka buku tulis menjadi barang slow moving. Jadi sebaiknya anda menganalisa inventorinya, karena bisa dipastikan salah satu penyebab serius bangkrutnya banyak perusahaan adalah ketidakmampuan menjual dan menumpuknya produk-produk slow moving.
3. Memiliki Fast Moving Stock Terlalu Sedikit
Komponen berikutnya yang membuat perusahaan sakit menjadi benar-benar bangkrut adalah ketika anda memiliki produk fast moving terlalu sedikit atau habis, dan disaat ingin menambahkan stocknya perusahaan anda tidak mampu membelinya.
Kalau slow moving stocknya banyak dan tidak terjual dengan baik maka akan sulit untuk mendapatkan uang. Dan yang lebih parahnya lagi anda tidak punya fast moving stock, berarti bisnis anda tentunya akan segera mengalami kebangkrutan. Meskipun Fast moving stock untungnya tipis atau sedikit tetapi karena banyak diminati tentu akan menghasilkan dan laris manis. Oleh sebab itu sangat penting bagi anda untuk menjaga persediaan barang, jangan sampai fast moving habis stock sementara barang slow moving menumpuk.
TONTON VIDEO INI : 3 CARA MEMBUAT PRODUK YANG BERKESAN
4. Punya Banyak Aset
Aset adalah semua sumber ekonomi atau kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas yang diharapkan dapat memberikan manfaat usaha dimasa depan. Memiliki banyak aset itu sangat bagus dalam memperluas bisnis tapi kalau aset itu tidak menghasilkan maka akan menjadi sia-sia dan berbahaya. Misalnya anda punya bisnis properti tapi tidak laku terjual maka propertinya tidak menghasilkan, atau mungkin anda memiliki karyawan atau tim tapi tidak produktif diperusahaan maka itu juga bisa menjadi masalah.
Aset sendiri dibagi menjadi 2 kategori aset produktif dan aset konsumtif, aset yang produktif adalah aset yang menghasilkan. Sementara aset konsumtif kebalikannya yaitu aset yang tidak menghasilkan. Aset konsumtif ini biasanya akan turun nilainya seiring waktu, misalnya baju, sepatu atau alat fitnes. Semakin banyak aset konsumtif anda miliki atau menumpuk maka tidak akan menambah kekayaan anda tapi justru membuat harta anda menyusut. Jadi pertimbangkan lagi aset apa yang anda harus miliki jangan sampai banyak aset tapi tidak produktif.
5. Account Receivable Management
Account Receivable Management sangat erat kaitannya dengan masalah pengaturan dan pengelolaan atas penerimaan pendapatan perusahaan, ini sangat mempengaruhi kinerja perusahaan. Dasar dari piutang itu adalah sebuah kebijakan dan prosedur, misalnya apakah anda memiliki kebijakan kredit? Atau ketika anda melihat riwayat pembayaran seseorang maka anda harus bisa memastikan siapa yang bisa diberikan kredit dan siapa yang tidak.
Banyak perusahaan yang bangkrut bahkan bank-bank besar bisa tutup karena terkena yang namanya bad debts. Apakah Bad Debts? Bad Debts adalah suatu kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tidak dapat ditagih oleh perusahaan. Dari pengertian tersebut, Bad debts atau kredit macet itu disebabkan piutang yang tidak tertagih sehingga perusahaan menjadi bangkrut. Misalnya anda memiliki penjualan banyak atau stocknya sudah keluar tetapi duitnya tidak masuk maka itu menjadi masalah serius. Jadi pastikan piutang anda berjalan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ada.

6. Memperhatikan Kepercayaan Supplier
Kepercayaan merupakan modal utama seorang pengusaha, membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa membangun itu. Anda bisa membayar mundur supplier karena mereka percaya dengan perusahaan anda. Anda perlu memperhatikan kepercayaan supplier, karena ada perusahaan-perusahaan dimana supplier sudah tidak percaya hingga akhirnya tidak didukung bahkan di blacklist oleh supplier. Ketika anda merusak kepercayaan mereka maka supplier tidak akan mau memberikan piutang, anda harus bayar cash atau tunai. Hal ini akan membuat perusahaan anda sulit sekali untuk berkembang.
Untuk melihat bisnis anda sehat atau tidak bisa dilihat dari banyak atau sedikit supplier yang anda miliki. Kalau supplier anda banyak dan bisa memberikan kredit itu artinya bisnis anda sehat, tapi kalau sedikit dan tidak bisa memberikan kredit itu sudah pasti perusahaan anda sakit dana akan bangkrut. Jadi bangunlah kepercayaan dalam bisnis anda, baik itu kepercayaan kepada customer atau supplier. Namun ketika anda sudah memiliki supplier yang banyak, mampukah anda mempertahankan kepercayaan dari supplier? Jawabannya harus ya karena kepercayaan itu harus dijaga dengan sungguh-sungguh.
6 point tersebut harus anda catat dan amati agar anda bisa terhindar dari kebangkrutan. Langkah-langkah yang harus diambil adalah melakukan cashflow transformation. Membuat dead stock anda sehat, membuat profit anda sehat dan tentunya membuat cashflow anda sehat sehingga membuat bisnis anda sehat, semoga bermanfaat.